PENTINGNYA MEMBANGUN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING

Abstrak

Berkomunikasi ialah cara seseorang untuk berinteraksi dengan sesama. Semua orang pasti mampu untuk melakukan nya, namun dalam hal lain terdapat public speaking atau kemampuan berbicara di depan umum. Mengapa hal ini jarang dikuasai oleh banyak orang? Hal tersebut lah yang menjadi alasan mengapa penting bagi seseorang untuk membangun kemampuan public speaking. Kemampuan berbicara di depan umum tidak hanya berlaku di ranah pendidikan, namun berlaku juga di ranah sosial dan agama. Ketika seseorang terjun di lingkungan masyarakat bahkan dunia kerja, seperti hal nya berpidato dan berceramah public speaking akan menjadi penunjang keterampilan seseorang. Berpidato merupakan wujud konkret dari keterampilan berbicara, karena dalam berpidato seseorang harus menerapkan poin-poin penting agar pemikiran nya tersampaikan dengan baik kepada pendengar atau audiens.

Keyword : public speaking, pidato, softskill

Kemampuan public speaking atau kemampuan berbicara di depan umum merupakan sesuatu yang perlu dilatih. Kemampuan tersebut dapat dilatih dengan cara membiasakan diri untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sosial. Interaksi dengan orang lain dan lingkungan sosial tersebutlah yang secara otomatis akan mengasah rasa kepercayaan diri seseorang, seperti halnya ketika berpresentasi dalam hal pendidikan maupun berpidato untuk khalayak masyarakat. Melalui konteks pendidikan seseorang bisa membangun kemampuan public speaking nya sebagai bekal untuk terjun di lingkungan sosial. Maka penting bagi seseorang untuk terus membangun kemampuan public speaking nya dikancah pendidikan sejak usia muda. Hal tersebut sejalan dengan anggapan menurut Sturalie(2013) bahwa pentingnya keterampilan berbicara di depan umum seperti pidato akan lebih efektif jika dikenalkan sejak usia muda.

“Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, dengan maksud agar pendengar dapat mengetahui dan diharapkan bersedia melaksanakan segala sesuatu yang disampaikan terhadap mereka”(Hadinegoro, 2007). Setiap orang pasti bisa berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, namun tidak semua orang bisa mengungkapkan pikiran nya melalui kata-kata dengan berbicara di depan umum. Kemampuan berbicara didepan umum atau public speaking bukan hanya berlaku di ranah pendidikan, di ranah sosial dan agama pun public speaking akan terus berlaku seperti halnya saat menyampaikan ceramah dan pidato. Maka penting di era sekarang untuk terus melatih dan membangun kemampuan public speaking. Dengan kemampuan public speaking yang baik, segala pengungkapan pikiran kita akan tersampaikan dengan baik pula kepada orang banyak. Kemampuan tersebut lah yang akan membuat audiens atau pendengar mengetahui dan melaksanakan segala sesuatu yang disampaikan.

Kemampuan berbicara di depan umum dapat dibangun salah satunya dengan mengasah keterampilan berpidato. “Pembicara pidato dikatakan mahir apabila memiliki keberanian, ketenangan sikap di depan massa, sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat, serta mampu menampilkan gagasan-gagasannya secara lancar dan teratur, serta memperlihatkan sikap dan gerak- gerik yang tidak canggung”(Keraf, 2004). Banyak sekali poin penting yang perlu diperhatikan dalam hal berpidato. Dengan menerapkan poin penting itulah public speaking dari pembicara diuji. Sikap yang berani, tenang dan dengan gestur yang tidak canggung akan membangun kepercayaan kepada audiens, dengan begitu pembicara pun akan menyampaikan gagasan nya dengan teratur dan lancar. Maka kemampuan pembicara akan sangatlah penting dalam berpidato dalam penyampaian pidato baik di ranah pendidikan maupun sosial.

Kemampuan berbicara di depan umum sangat penting, maka untuk membangun kemampuan tersebut perlu adanya latihan secara terus menerus. Latihan dapat dilakukan dengan memperdalam pengetahuan dan membiasakan diri untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial. Memperdalam pengatahuan dapat dilakukan melalui pendidikan. Kemudian berinteraksi dengan lingkungan sosial akan mengasah softskill dari pembicara dengan baik. Dalam hal berpidato misalnya, pengetahuan dari pembicara yang disampaikan dengan softskill yang matang akan secara otomatis membuat pendengar mendapatkan kebenaran yang sesuai dengan pengetahuan yang pembicara miliki. Dengan latar belakang tersebut sesuai dengan anggapan Parvis (2008) bahwa Pidato dikatakan sukses apabila pendengar dapat memperoleh kebenaran jawaban dari tema pidato yang disampaikan pembicara.

“Pidato merupakan wujud konkret dari keterampilan berbicara serta mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting dalam kehidupan manusia bermasyarakat dan berbudaya”(Oka, 1976). Beberapa uraian sebelumnya telah menunjukkan bahwasannya pidato merupakan wujud dari keterampilan berbicara seseorang di depan umum atau public speaking. Berpidato pun memiliki kedudukan dan fungsinya menjadi sangat penting, karena pidato tidak hanya berlaku di ranah pendidikan namun di lingkungan sosial dalam masyarakat sebagai budaya yang berlaku. Public speaking dapat di asah melalui latihan membiasakan berinteraksi dengan lingkungan sosial untuk mengasah softskill berbicara. Kemudian pengetahuan dapat diperdalam di ranah pendidikan sebagai penunjang keterampilan public speaking. Pada intinya penting untuk seseorang membangun kemampuan public speaking sejak usia muda, karena kemampuan tersebut akan terus berguna dan berlaku dari masa ke masa baik untuk kehidupan dimasyarakat maupun dalam dunia kerja.

Komentar